CENTRALNESIA – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Yuliot Tanjung, memanfaatkan keanggotaan Indonesia dalam BRICS untuk membuka peluang pasar ekspor produk tambang, terutama ke India dan China. Yuliot menyatakan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka akses ke pasar besar seperti India dan China, yang memiliki populasi dan potensi ekonomi yang besar.
Yuliot menambahkan bahwa saat ini, pihaknya sedang mempelajari dampak dari keanggotaan Indonesia dalam BRICS terhadap sektor pertambangan domestik, meski ia meyakinkan bahwa keputusan untuk bergabung telah dipertimbangkan secara matang.
Sebelumnya, pada Senin (6/1), Brasil yang memegang presidensi BRICS tahun ini, mengumumkan bahwa Indonesia resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut. Pemerintah Brasil menyatakan bahwa Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki pandangan yang sejalan dengan anggota BRICS lainnya mengenai pentingnya reformasi institusi global dan memperkuat kerja sama antar negara-negara Global Selatan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Selasa (7/1), Indonesia menyambut baik status keanggotaannya di BRICS dan berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam agenda organisasi tersebut ke depan. Indonesia juga berjanji untuk berperan aktif dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, serta menciptakan tatanan global yang lebih inklusif dan adil.
Kemlu RI menambahkan bahwa keanggotaan Indonesia dalam BRICS mencerminkan meningkatnya peran aktif Indonesia di tingkat global dan memperkuat komitmen untuk meningkatkan kerja sama multilateral.
More Stories
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan
Organda Bali Tolak Wacana Kewajiban KTP Bali bagi Sopir Transportasi Pariwisata dan Daring
Pemantauan Harga dan Ketersediaan Pangan di Tangerang Menjelang Ramadhan