
CENTRALNESIA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menargetkan akselerasi pembiayaan berkelanjutan hingga mencapai Rp199,67 triliun pada tahun 2024. Hal ini merupakan komitmen BNI dalam mendukung agenda pemerintah menuju net zero emission dan program prioritas lainnya yang berfokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Menurut Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo, total pembiayaan berkelanjutan tahun ini telah meningkat signifikan dari Rp181,1 triliun pada 2022 menjadi Rp190,5 triliun di 2023. “Besarnya pembiayaan ESG di BNI membuktikan keseriusan kami dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission,” ungkapnya.
Alokasi Pembiayaan ESG
Pada 2023, BNI telah menyalurkan pembiayaan ESG sebesar Rp117 triliun untuk pemberdayaan sosial dan UMKM. Selain itu, bank tersebut mengalokasikan Rp32,4 triliun untuk pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan.
Pada 2024, beberapa sektor prioritas pembiayaan ESG yang ditargetkan meliputi:
- Energi terbarukan: Rp13 triliun
- Air berkelanjutan dan manajemen limbah: Rp25,1 triliun
- Pengurangan polusi: Rp2,9 triliun
Proyek Hijau melalui Skema Green Loan dan Sustainability Linked Loan
BNI berencana menyalurkan pembiayaan korporasi untuk proyek hijau, termasuk industri pupuk dan ketenagalistrikan, melalui sustainability linked loan dan green loan. “Ekonomi hijau merupakan salah satu komitmen jangka panjang BNI, dan kami berupaya untuk berkontribusi dalam pembiayaan proyek-proyek hijau,” tambah Okki.
Persyaratan Pembiayaan untuk KKUB dan KUBL
BNI menerapkan persyaratan ketat bagi debitur yang menjalankan usaha dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), termasuk sertifikasi dan validasi proyek sesuai regulasi. KKUB mencakup Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) serta sektor UMKM yang mendukung keberlanjutan.
Menjadi Pionir Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
“Implementasi ESG menjadi fokus kami dalam menyalurkan pembiayaan sekaligus menegaskan posisi BNI sebagai pionir dalam implementasi keuangan berkelanjutan,” ujar Okki.
Dengan langkah ini, BNI memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan yang mendukung pertumbuhan ekonomi hijau serta membantu transisi Indonesia menuju masa depan yang lebih berwawasan lingkungan.
More Stories
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan
Organda Bali Tolak Wacana Kewajiban KTP Bali bagi Sopir Transportasi Pariwisata dan Daring