CENTRALNESIA – Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang, menuntut Apple untuk segera melunasi sisa kewajibannya yang belum dipenuhi, yakni investasi senilai US$ 10 juta atau sekitar Rp 162,23 miliar (dengan asumsi kurs Rp 16.223).
Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan negosiasi antara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Apple pada Selasa (7/1/2025).
“Kami mengingatkan Apple bahwa masih ada komitmen yang harus mereka penuhi, yang jumlahnya sekitar (US$) 10 juta,” ujar Agus Gumiwang kepada wartawan di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Utang tersebut berlaku untuk periode investasi 2020-2023. Agus menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan audit di Apple Akademi untuk memastikan apakah kewajiban tersebut telah diselesaikan.
“Jika dalam waktu dekat mereka mengeksekusi pembayaran US$ 10 juta itu, kami akan kirimkan audit untuk memeriksa sejauh mana implementasi dari Apple Akademi yang telah dibentuk,” tambahnya.
Agus juga mengungkapkan bahwa Apple telah berkomitmen untuk segera melunasi sisa investasi tersebut dengan memperkuat fasilitas Apple Akademi yang ada.
Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang menerima delegasi Apple yang dipimpin oleh Nick Amman, Vice President of Global Policy Apple. Dalam kesempatan itu, Apple menyampaikan proposal resminya, meskipun Agus belum mengungkapkan nilai investasi terbaru yang ditawarkan. Proposal tersebut diterima pada 6 Januari 2025.
More Stories
Persaingan Likuiditas Perbankan Kian Ketat, Bank Mandiri Soroti Tantangan Penghimpunan Dana
Koreksi Data Kurs Rupiah di Google dan Literasi Ekonomi Digital
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Jambi Mencapai 111% dari Target 2024