CENTRALNESIA – Pada akhir perdagangan Rabu, 11 November 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan setelah hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) untuk Oktober 2024 menunjukkan penurunan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini. Rupiah tergerus 18 poin atau 0,11 persen, menjadi Rp15.690 per dolar AS, dibandingkan dengan sebelumnya yang tercatat Rp15.672 per dolar AS.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menyebutkan bahwa Survei Keyakinan Konsumen (SKK) BI untuk Oktober 2024 menurun menjadi 121,1, dari angka 123,5 di bulan September, meskipun masih berada di level yang optimis. Penurunan ini dianggap mencerminkan terbatasnya ruang pertumbuhan ekonomi di triwulan IV-2024, yang berpotensi berdampak negatif pada nilai tukar rupiah.
Selain faktor domestik, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS, seiring dengan antisipasi pasar terhadap rilis data inflasi Amerika Serikat, yaitu Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI), yang dijadwalkan pada Rabu dan Kamis. Pada saat yang sama, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia tercatat melemah ke level Rp15.677 per dolar AS, dari sebelumnya Rp15.671 per dolar AS.
More Stories
OCBC dan Tokocrypto Hadirkan Solusi Inovatif untuk Optimalkan Potensi Besar Aset Kripto di Indonesia
OJK Panggil Anak Perusahaan KoinWorks Akibat Gagal Bayar
137 Bank Ditutup, Faktor-Faktor yang Membuat BPR di Indonesia Rentan Bangkrut