CENTRALNESIA – Apple telah mengumumkan rencana untuk membangun pabrik di Bandung, Jawa Barat, sebagai bagian dari komitmennya untuk memenuhi regulasi yang mengatur Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) di Indonesia. Perusahaan asal Amerika Serikat ini siap menginvestasikan hampir USD 10 juta atau sekitar Rp 157 miliar untuk mendirikan fasilitas manufaktur yang akan memproduksi aksesori dan komponen untuk perangkat Apple.
Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia, yang disebabkan oleh ketidakmampuan Apple dalam memenuhi persyaratan TKDN minimal 40%, sesuai dengan ketentuan dalam Permenperin 29 Tahun 2017. Larangan tersebut diberlakukan sebagai bagian dari kebijakan yang didorong oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mendorong produk lokal.
Apple diketahui telah mengajukan proposal investasi tersebut kepada Kementerian Perindustrian Indonesia untuk ditinjau. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Apple telah diberikan tiga skema untuk memenuhi TKDN: skema manufaktur, skema aplikasi, dan skema inovasi dalam negeri, yang akhirnya dipilih oleh Apple. Namun, Agus menyatakan bahwa skema inovasi dalam negeri belum cukup, dan Apple perlu menambah realisasi investasinya.
Saat ini, investasi Apple di Indonesia masih tergolong kecil, sekitar Rp 1,48 triliun, meskipun produk Apple telah banyak beredar di pasar Indonesia. Apple berkomitmen untuk menambah investasinya hingga mencapai Rp 1,71 triliun, meskipun masih terdapat gap sekitar Rp 240 miliar.
Dengan potensi pasar Indonesia yang sangat besar, dengan populasi sekitar 280 juta dan jumlah pengguna smartphone mencapai 354 juta, keputusan Apple untuk membangun pabrik di Indonesia adalah langkah strategis untuk memperlancar bisnisnya di negara ini dan memenuhi regulasi TKDN.
More Stories
Harga Emas Merosot Drastis Setelah Kemenangan Trump, Investor Alihkan Dana ke Dolar AS!
OJK Perkuat Pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan
Pertumbuhan Kredit Perbankan di Kaltara Mencapai 9,51%