CENTRALNESIA – Nilai Tukar Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS di Tengah Ketidakpastian Global
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah pada perdagangan Selasa pagi, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar global akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan perkembangan politik di Amerika Serikat. Rupiah dibuka turun 19 poin atau sekitar 0,12 persen, berada di posisi Rp15.743 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di Rp15.724 per dolar AS.
Menurut Ariston Tjendra, pengamat pasar uang, situasi geopolitik yang semakin memanas, terutama akibat aksi serangan Israel terhadap Iran dan sejumlah negara lain, mendorong pasar untuk bersikap lebih waspada. Ketegangan ini membuka peluang eskalasi lebih lanjut, yang secara langsung mempengaruhi kestabilan ekonomi dan sentimen investor. “Pasar masih menunggu perkembangan situasi di Timur Tengah. Ketidakpastian ini menciptakan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah,” jelas Ariston.
Selain itu, situasi politik di Amerika Serikat juga menjadi perhatian utama pasar. Pekan depan, pemilihan presiden AS diprediksi menjadi momen krusial, di mana jika Donald Trump kembali menang, kebijakan yang cenderung proteksionis dan potensial perang dagang dapat menciptakan tekanan tambahan terhadap ekonomi global. Hal ini menyebabkan dolar AS tetap menjadi pilihan aset aman di tengah kekhawatiran pasar.
Indeks dolar AS saat ini berada di atas level 104, menunjukkan kekuatan dolar yang masih solid dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Penguatan ini didukung oleh data ekonomi AS yang dijadwalkan rilis pekan ini, termasuk data ketenagakerjaan, yang akan menjadi indikator penting kesehatan ekonomi negara tersebut. Data yang positif berpotensi memperkuat dolar lebih lanjut, mengurangi kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Ariston juga menambahkan bahwa nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan berada dalam tren pelemahan pada perdagangan hari ini. Ia memperkirakan rupiah dapat melemah hingga level Rp15.760 per dolar AS, dengan potensi support di sekitar Rp15.670 per dolar AS.
Situasi yang penuh ketidakpastian ini menunjukkan bahwa pasar keuangan global sangat sensitif terhadap faktor geopolitik dan politik, sehingga penting bagi para pelaku pasar untuk terus memantau perkembangan terkini.
More Stories
Harga Emas Merosot Drastis Setelah Kemenangan Trump, Investor Alihkan Dana ke Dolar AS!
OJK Perkuat Pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan
Pertumbuhan Kredit Perbankan di Kaltara Mencapai 9,51%