CENTRALNESIA – Kenny Lee, seorang penggemar Lego, membuat keputusan berani untuk meninggalkan pekerjaannya di perusahaan besar demi mengejar impian. Ia mengubah hobinya itu menjadi bisnis yang kini bernilai 12 juta dolar Australia (sekitar Rp 124,9 miliar), yaitu perusahaan pencahayaan LED untuk set Lego yang diberi nama Light My Bricks.
Kenny, yang berusia 39 tahun, mengungkapkan bahwa awalnya istrinya sempat marah karena ia sering menghabiskan uang gajinya untuk membeli Lego. Namun, pertengkaran tersebut justru menginspirasi Kenny untuk memulai bisnis. “Kami memiliki anak, cicilan rumah, hanya satu penghasilan, dan saya sangat tergila-gila dengan hobi Lego,” kata Kenny. Ia menemukan celah pasar setelah menyadari banyak orang dewasa yang memiliki kecintaan terhadap Lego, seperti dirinya, dan rela mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk hobi tersebut.
Kenny merasa bahwa dengan menambahkan pencahayaan LED pada Lego, ia dapat menciptakan dimensi baru yang lebih menarik dan mewah. Bisnis ini semakin berkembang, dan saat pandemi COVID-19 melanda, Kenny menghadapi tantangan besar dalam menjalankan usahanya.
Produk pencahayaan dari Light My Bricks memungkinkan pelanggan untuk menambahkan lampu pada set Lego mereka, baik saat membangun atau setelah set selesai dirakit. Harga untuk set Lego lengkap dengan pencahayaan bervariasi, mulai dari sekitar Rp 62 ribu hingga Rp 3 juta, tergantung pada kompleksitasnya.
Dengan kesuksesan bisnisnya, Kenny kini diperkirakan memiliki kekayaan sekitar Rp 124,9 miliar. Ia pun berharap untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan bisnisnya di luar pencahayaan Lego.
More Stories
BI: Pertumbuhan Ekonomi DIY pada Triwulan III 2024 Lebih Tinggi dari Nasional
Pemprov Gorontalo Gandeng Grab dan Ovo untuk Meningkatkan Kunjungan Wisata
Kemenperin Mengharapkan Apple Menepati Janji Terkait Rencana Mendirikan Pabrik di Bandung