CENTRALNESIA – Nilai Tukar Rupiah menguat 27 poin atau 0,17%, ditutup pada Rp16.190 per dolar AS, dari sebelumnya Rp16.217 per dolar AS. Kurs JISDOR atau Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan rupiah ke level Rp16.194 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.238.
Faktor Penguatan Rupiah
- Indeks Dolar AS: Indeks dolar AS menguat 14 basis points (bps) menjadi 109,24, yang berkontribusi pada pergerakan rupiah.
- Data Tenaga Kerja AS: Rilis data Non Farm Payrolls (NFP) AS malam ini diperkirakan mencapai 150 ribu, lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 227 ribu. Data ini berpengaruh pada ekspektasi pasar terhadap kebijakan moneter AS.
Sentimen Tambahan
- Penjualan Obligasi Pemerintah Indonesia: Penjualan obligasi pemerintah terus berlanjut, menyebabkan peningkatan yield obligasi. Ini berdampak pada tingginya kupon obligasi baru yang menarik bagi investor.
- Ekspektasi Suku Bunga The Fed: Antisipasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) yang lebih lambat dari perkiraan semula turut mempengaruhi pasar.
Prediksi
- Range Rupiah: Analis memprediksi rupiah berada di kisaran Rp16.150 – Rp16.220 pada penutupan hari ini, dipengaruhi oleh tren penguatan indeks dolar dan peningkatan yield obligasi pemerintah AS.
Sentimen pasar global dan data ekonomi AS yang akan dirilis menjadi faktor kunci dalam menentukan pergerakan nilai tukar rupiah dalam waktu dekat.
More Stories
Persaingan Likuiditas Perbankan Kian Ketat, Bank Mandiri Soroti Tantangan Penghimpunan Dana
Koreksi Data Kurs Rupiah di Google dan Literasi Ekonomi Digital
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Jambi Mencapai 111% dari Target 2024