February 5, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

BPD Bali Perluas Kredit untuk UMKM Perikanan Budidaya di 2025

BPD Bali Perluas Kredit untuk UMKM Perikanan Budidaya di 2025

CENTRALNESIA- PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengumumkan strategi untuk mengoptimalkan penyaluran kredit ke sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM) pada 2025, dengan fokus khusus pada perikanan budidaya. Langkah ini bertujuan mendukung sektor pertanian dalam arti luas sebagai bagian dari visi pembangunan ekonomi daerah.

Target Kredit Perikanan Budidaya

Direktur Utama BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menyatakan bahwa perikanan budidaya memiliki potensi besar untuk menyerap kredit, khususnya di wilayah Buleleng yang dikenal sebagai sentra budidaya benih ikan bandeng.

“Kami menambahkan tenaga analis kredit untuk mempercepat penggarapan potensi UMKM di wilayah-wilayah terdepan dan terluar,” jelas Sudharma. Untuk mendukung ini, BPD Bali membangun kantor kas di daerah strategis seperti Tejakula, yang juga mencakup wilayah Tianyar di Kabupaten Karangasem.

Realisasi Kredit UMKM 2024

Hingga November 2024, BPD Bali telah mengalokasikan Rp11,62 triliun untuk kredit UMKM, mencakup 51,08 persen dari total realisasi kredit sebesar Rp22,75 triliun. Fokus ini mencerminkan komitmen bank pelat merah tersebut terhadap pengembangan sektor UMKM.

Dorongan untuk Sektor Pertanian dan Perikanan

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, Gusti Agung Diah Utari, sebelumnya menekankan pentingnya sektor perikanan, termasuk budidaya dan pengolahan, yang memiliki potensi kualitas ekspor. Namun, penyaluran kredit ke sektor ini masih kecil, hanya 5,34 persen dari total kredit yang mencapai Rp110,17 triliun pada Januari-Agustus 2024.

“Perikanan dan sektor pertanian, termasuk garam, memerlukan perhatian lebih dari lembaga jasa keuangan untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha,” kata Diah Utari.

Dominasi Kredit Konsumtif

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bali menunjukkan bahwa selama periode tersebut, kredit konsumtif mendominasi dengan porsi 34 persen. Sementara itu, kredit untuk sektor perdagangan mencapai 29,40 persen, dan sektor pariwisata menyerap 11,24 persen.

Komitmen untuk Pengembangan Wilayah

BPD Bali berharap fokus pada perikanan budidaya tidak hanya meningkatkan penyerapan kredit tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya di daerah pedesaan. Dengan langkah ini, diharapkan sektor perikanan dapat berkembang menjadi salah satu pilar utama ekonomi Bali di tahun-tahun mendatang.