CENTRALNESIA – Pelanggan sering dijuluki sebagai “raja” dalam dunia usaha karena mereka menempati posisi tertinggi dalam hubungan jual beli. Sebagai raja dan ratu, mereka tentu pantas mendapatkan layanan yang terbaik. Berkat perlakuan yang istimewa ini, banyak pelanggan merasa senang memberikan penghargaan, berupa inspirasi, ide, bahkan pemberian nama unik untuk tempat makan yang mereka sukai.
Itulah yang dialami Sumami, pemilik “Warung Makan Selera Jenderal” di Desa Brambang, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Dengan berawal dari sebuah warung kecil berukuran 3×6 meter di tepi sungai, warung sederhana ini kini telah berkembang pesat, menarik pelanggan dari berbagai kalangan.
Sumami bersama suaminya, Imam Sugiman, seorang pensiunan Dinas Perhubungan Kota Semarang, mendirikan warung ini pada tahun 2013 sebagai kegiatan mengisi waktu luang setelah pindah ke Kabupaten Demak. Meskipun suaminya mengelola bengkel sepeda motor kecil, Sumami merasa perlu untuk melakukan sesuatu yang berguna. Maka, ia mendirikan warung di tepi jalan alternatif antara Mranggen dan Kota Demak.
Pada awalnya, warung ini hanya menyajikan beberapa menu sederhana seperti soto, gulai, dan nasi rames, serta minuman es teh dan es jeruk. Lokasi yang jauh dari permukiman membuat warung ini sepi pelanggan, kecuali dari warga yang melintas di jalan tersebut. Namun, keberuntungan datang dari komunitas pesepeda ontel yang sering menjadikan jalur ini sebagai rute favorit mereka. Pesepeda yang melintas sering kali singgah untuk beristirahat sambil menikmati minuman dingin di warung Sumami.
Mulai dari singgah untuk sekadar minum, lama-lama banyak pelanggan yang akhirnya mencoba hidangan yang disajikan. Salah satu momen berkesan adalah ketika Sumami mendapat usulan dari seorang pesepeda asal Semarang yang menyarankan agar menu sotonya dinamai “Soto Sapi Jelly” alias soto sapi “jejer kali” karena lokasi warung ini yang berdekatan dengan sungai. Sumami segera menerima usulan tersebut, dan nama “Soto Sapi Jelly” pun menjadi populer di kalangan pelanggannya.
Popularitas warung ini semakin meningkat berkat bantuan dari pelanggan lainnya. Salah satu pelanggan bahkan mendaftarkan warung Sumami ke Google Maps agar mudah ditemukan oleh calon pelanggan lain. Semakin lama, jumlah pengunjung terus bertambah, terutama komunitas pesepeda yang datang dari berbagai daerah. Setelah memperoleh bantuan modal, warung ini kemudian diperluas menjadi berukuran 3×12 meter dan menambah beberapa menu baru, seperti mangut kepala ikan manyung yang menjadi salah satu favorit pelanggan.
Bahkan saat pandemi COVID-19 melanda dan banyak warung makan lain yang tutup, warung Sumami tetap ramai dikunjungi. Tak jarang, seluruh menu habis terjual hanya dalam waktu beberapa jam sejak buka pada pukul 06.00 WIB.
Selain para pesepeda, anggota Kepolisian Resor Demak juga menjadi pelanggan setia warung ini. Bukan hanya anggota biasa, tetapi juga para pejabat tinggi yang tertarik untuk mencoba hidangan Sumami. Dengan kreativitas dalam mengolah bumbu dan bahan, Sumami berhasil menciptakan berbagai hidangan yang lezat dan memuaskan selera banyak orang.
Keberhasilan ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan perhatian pada pelanggan, yang tidak hanya datang untuk menikmati makanan, tetapi juga turut berperan dalam menginspirasi pemilik usaha kecil untuk berkembang dan meraih kesuksesan.
More Stories
Mewujudkan Mimpi dari Puncak Bukit Dunu
BRI Danareksa Meraih Juara dalam Kompetisi Pembukaan Rekening Efek Terbanyak
Dewan Pers Memberikan Apresiasi terhadap Program BRI Fellowship Journalism 2025