CENTRALNESIA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp45,36 triliun hingga akhir triwulan III tahun 2024, meningkat dibandingkan dengan Rp44,21 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini dianggap sebagai hasil dari fokus BRI yang terus memperkuat fundamental kinerja dan melakukan respons strategis yang tepat untuk menghadapi dinamika pasar yang beragam.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengungkapkan dalam konferensi pers virtual mengenai kinerja keuangan BRI triwulan III-2024 bahwa tahun ini masih menjadi tantangan di tengah dinamika ekonomi global dan domestik yang memengaruhi sektor keuangan dan perbankan. Namun, BRI berhasil mencatatkan kinerja yang positif di tengah tantangan tersebut.
Dalam hal intermediasi, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.353,36 triliun, tumbuh 8,21 persen secara year on year (yoy) hingga akhir September 2024. Sekitar 81,70 persen dari total penyaluran kredit tersebut, atau sekitar Rp1.105,70 triliun, dialokasikan kepada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Berkat penyaluran kredit yang positif, aset BRI tercatat meningkat 5,94 persen yoy menjadi Rp1.961,92 triliun. BRI berkomitmen untuk memperkuat dan memberdayakan UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional, guna menciptakan ekonomi yang lebih inklusif dan berkeadilan.
Sunarso menambahkan bahwa meskipun kredit terus tumbuh, BRI berhasil mengelola kualitas aset dengan baik. Rasio Non Performing Loan (NPL) BRI pada triwulan III-2024 tercatat sebesar 2,9 persen, membaik dibandingkan dengan 3,07 persen pada periode yang sama tahun lalu.
BRI juga melaporkan penurunan rasio Loan at Risk (LAR) dari 13,80 persen pada akhir triwulan III-2023 menjadi 11,66 persen pada akhir triwulan III-2024. Penurunan rasio NPL dan LAR ini didukung oleh penerapan strategi manajemen risiko yang disiplin di seluruh lini bisnis.
BRI secara aktif memantau kualitas kredit dan mengadopsi sistem peringatan dini untuk mendeteksi potensi masalah kredit lebih awal, serta memperkuat tim pemulihan untuk menangani kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.
Meski kualitas kredit membaik, BRI tetap mempersiapkan pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44 persen. Dalam pengelolaan kualitas aset, BRI telah menerapkan berbagai langkah mitigasi risiko, termasuk pemantauan kredit yang proaktif dan penyelesaian kredit bermasalah melalui pendekatan kolaboratif dengan nasabah.
Di sisi liabilitas, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun, tumbuh 5,59 persen yoy. Komposisi dana murah (Current Account Saving Account/CASA) masih mendominasi DPK BRI, mencapai 64,17 persen, meningkat dari 63,64 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Transformasi digital yang dilakukan BRI melalui super apps BRImo juga berkontribusi terhadap peningkatan penghimpunan dana murah. Hingga akhir September 2024, jumlah pengguna BRImo mencapai 37,14 juta dengan volume transaksi sebesar Rp4.034 triliun, tumbuh 35,20 persen yoy.
Melalui pengembangan layanan hybrid banking, BRI telah memperluas jangkauan perbankan ke segmen masyarakat yang sebelumnya belum terlayani secara optimal, termasuk di daerah terpencil melalui AgenBRILink. Saat ini, BRI memiliki lebih dari 1 juta AgenBRILink di 62 ribu desa di seluruh Indonesia, dengan total transaksi mencapai Rp1.170 triliun sepanjang Januari-September 2024.
Kinerja positif BRI juga didukung oleh kondisi likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) di level 89,18 persen dan Capital Adequacy Ratio (CAR) di level 26,76 persen.
Ke depan, BRI berkomitmen untuk mengelola likuiditas secara prudent agar tetap siap menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Sunarso optimis bahwa BRI akan dapat menutup tahun 2024 dengan kinerja positif, terutama dengan fokus pada penguatan fundamental kinerja untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
More Stories
IHSG Awal Perdagangan Menguat ke 7.495 di Tengah Perhelatan Pilpres AS
Tanggapan Mentan Mengenai Penolakan Proyek Pencetakan Sawah 1 Juta Ha di Papua Selatan
Inilah Besaran Biaya Kampanye Donald Trump dan Kamala Harris di Pilpres AS 2024