November 22, 2024

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

PNM Ajak Ekonomi Perbatasan Bangkit melalui Inovasi Rumput Laut di Sebatik

PNM Ajak Ekonomi Perbatasan Bangkit melalui Inovasi Rumput Laut di Sebatik

CENTRALNESIA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui program pemberdayaan yang berbasis pada produk olahan rumput laut di Kecamatan Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan produk olahan rumput laut, seperti jelly rumput laut, yang memiliki daya saing tinggi di pasar nasional maupun internasional.

Program ini melibatkan 15 nasabah dari Kelompok Tanjung Aru Unit Mekaar Nunukan dan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Tahap pertama, yang dimulai sejak Juni 2024, fokus pada inovasi produk, di mana peserta diberikan pelatihan untuk mengembangkan produk rumput laut yang menarik dan bernilai jual tinggi. Tahap kedua berfokus pada pengemasan produk secara profesional dan pemanfaatan pemasaran digital untuk memperluas jangkauan pasar. Tahap akhir adalah peluncuran produk, yang menjadi pencapaian penting dalam kolaborasi ini.

Sebatik Timur, yang terletak di daerah perbatasan, memiliki potensi hasil laut yang melimpah, termasuk rumput laut. Namun, akses pasar yang terbatas dan persaingan dengan produk dari negara tetangga menjadi tantangan. Sekretaris Perusahaan PT PNM, Lalu Dodot Patria Ary, menekankan pentingnya inovasi dalam produk serta penerapan strategi pemasaran digital dan pengemasan yang menarik untuk memperkenalkan produk lokal ke pasar internasional.

Untuk mendukung pelatihan ini, PNM menggandeng Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Borneo Tarakan serta Rumah BUMN PLN Nunukan. Kolaborasi ini memberikan peserta akses kepada ilmu dan teknologi terbaru untuk meningkatkan daya saing dan kapasitas UMKM setempat.

Dengan program ini, PNM berharap UMKM di Sebatik Timur dapat memanfaatkan potensi lokal, meningkatkan keterampilan, dan memasarkan produk secara lebih profesional. Program ini juga diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi yang dapat diadopsi oleh daerah perbatasan lainnya di Indonesia, melalui pengolahan sumber daya alam yang memiliki nilai tambah ekonomi yang tinggi.