CENTRALNESIA – Dalam konferensi pers APBN Kita Edisi November 2024, Kementerian Keuangan memaparkan empat fakta penting terkait kinerja APBN sampai dengan akhir Oktober 2024, yang menunjukkan kinerja yang cukup baik dalam berbagai sektor:
- Kinerja APBN Terjaga Baik dan Tetap On-Track
Kinerja APBN hingga Oktober 2024 tercatat baik, dengan penerimaan negara mencapai Rp 2.247,5 triliun atau 80,2% dari target yang ditetapkan. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,3% YoY. Di sisi lain, belanja negara tercatat Rp 2.556,7 triliun atau 76,9% dari pagu, dengan defisit sebesar Rp 309,2 triliun (-1,37% dari PDB). Keseimbangan primer juga mencatatkan surplus sebesar Rp 97,1 triliun.
- Ekonomi Indonesia Relatif Baik
Meskipun ada pengaruh global, seperti dampak dari pemilihan umum Presiden AS yang menguatkan dolar AS, perekonomian Indonesia tetap stabil. Indonesia tercatat tumbuh 4,95% YoY pada Q3 2024. Konsumsi rumah tangga dan ekspor menunjukkan hasil yang baik, sementara sektor manufaktur dan konstruksi juga menunjukkan pertumbuhan yang solid.
- Kinerja Penerimaan Bea Cukai Tumbuh Positif
Penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai tercatat mencapai Rp 231,7 triliun, tumbuh 4,9% YoY. Bea Cukai mencatatkan penerimaan bea masuk Rp 43,2 triliun (tumbuh 4,2%), bea keluar Rp 14,2 triliun (tumbuh 46,8%), dan sektor cukai Rp 174,4 triliun (tumbuh 2,7%). Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspor tembaga dan kebijakan terkait tarif minuman beralkohol dan hasil tembakau.
- Kinerja Fasilitas dan Pengawasan Bea Cukai Terus Meningkat
Pengawasan Bea Cukai menunjukkan peningkatan, dengan 38.141 kasus yang ditindak, termasuk penyelundupan narkotika dan barang ilegal lainnya. Fasilitas Bea Cukai juga mencatatkan insentif kepabeanan sebesar Rp 30,7 triliun, meningkat 19,1% YoY. Ekspor kawasan berikat dan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) turut meningkat 2,5% YoY, yang berkontribusi signifikan terhadap ekspor nasional.
Budi Prasetiyo, Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam mendukung kinerja APBN serta memperkuat ekonomi nasional.
More Stories
PTBA Ubah Lahan Tidak Produktif di Sukamoro untuk Pemberdayaan Masyarakat
LPS Evaluasi Kenaikan Batas Jaminan Simpanan di Atas Rp 2 Miliar
Memperkuat Literasi Keuangan untuk Mencapai Masyarakat yang Cerdas Finansial