CENTRALNESIA – Memperkuat peran Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM untuk mendukung pembiayaan koperasi di sektor produksi. Ia menyarankan agar LPDB mengurangi atau bahkan menghentikan pembiayaan bagi koperasi simpan pinjam, dan lebih memfokuskan hingga 80 persen pembiayaan untuk koperasi produktif, seperti koperasi di sektor pertanian dan peternakan.
Pada acara Silaturahmi Dekopin di Jakarta, Ferry menjelaskan rencana untuk memperbesar peran LPDB sebagai cikal bakal bank khusus bagi koperasi, setelah Bank Bukopin diambil alih oleh perbankan Korea Selatan. Ferry juga menyoroti pentingnya peran Jamkrindo sebagai lembaga penjaminan yang berasal dari Kementerian Koperasi dan menilai bahwa dukungan Jamkrindo dalam pembiayaan koperasi saat ini masih belum optimal. Ia merencanakan sinergi antara LPDB dan Jamkrindo agar aktivitas koperasi di Indonesia semakin lancar.
Ketua Umum Dekopin, Nurdin Halid, turut menyampaikan bahwa selama tiga periode Dekopin telah memperjuangkan pemisahan koperasi dari UKM dalam kementerian. Menurut Nurdin, koperasi berbeda dari UKM dan harus menjadi wadah bagi UKM untuk tumbuh dari mikro menjadi usaha kecil hingga menengah. Ia juga mendorong agar UU Perkoperasian segera dituntaskan dan masuk dalam program legislasi nasional sebagai prioritas Kementerian Koperasi dan UKM, demi mendukung seluruh gerakan koperasi di Indonesia.
More Stories
PTBA Ubah Lahan Tidak Produktif di Sukamoro untuk Pemberdayaan Masyarakat
LPS Evaluasi Kenaikan Batas Jaminan Simpanan di Atas Rp 2 Miliar
Memperkuat Literasi Keuangan untuk Mencapai Masyarakat yang Cerdas Finansial