CENTRALNESIA – Dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan 15 komoditas unggulan sebagai fokus program hilirisasi. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah signifikan pada perekonomian nasional hingga tahun 2045.
Komoditas yang Didorong untuk Hilirisasi
Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebutkan bahwa dari 28 komoditas yang berpotensi untuk hilirisasi, 15 di antaranya dipilih sebagai prioritas. Berikut adalah rincian sektor yang menjadi fokus:
- Sektor tambang: nikel, tembaga, bauksit, timah, minyak bumi, gas bumi, besi, dan baja.
- Sektor tanaman dan laut: kelapa, kelapa sawit, rumput laut, garam, ikan tuna, udang, ikan tilapia, dan pasir silika.
Amalia menekankan bahwa pasir silika, misalnya, memiliki potensi untuk mendukung industri konduktor dan semikonduktor, sementara sektor lainnya dapat memberikan dampak besar terhadap petani dan nelayan melalui proses hilirisasi yang inklusif.
Nilai Tambah pada Ekonomi
Hilirisasi komoditas prioritas diproyeksikan memberikan nilai tambah hingga US$ 165 miliar atau sekitar Rp 2,62 kuadriliun terhadap PDB nasional. Langkah ini juga diharapkan mampu:
- Meningkatkan perkembangan industrialisasi.
- Membantu Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dalam lima tahun mendatang.
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, pemerintah juga berencana untuk mempercepat pengembangan 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri lainnya. Upaya ini tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan melibatkan:
- Penyediaan akses infrastruktur, seperti jalan tol dan suplai air.
- Pengembangan sumber daya manusia (SDM).
- Kolaborasi multisektor untuk memastikan operasional
kawasan berjalan secara optimal.
Harapan untuk Masa Depan
Amalia menyatakan bahwa hilirisasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga menciptakan dampak sosial, seperti pemberdayaan petani dan nelayan. Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi industrinya di pasar global, meningkatkan daya saing, dan memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal.
Kesimpulan
Program hilirisasi ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan potensi komoditas unggulan dan pengembangan kawasan industri, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan ekonomi utama di dunia.
More Stories
PTBA Ubah Lahan Tidak Produktif di Sukamoro untuk Pemberdayaan Masyarakat
LPS Evaluasi Kenaikan Batas Jaminan Simpanan di Atas Rp 2 Miliar
Memperkuat Literasi Keuangan untuk Mencapai Masyarakat yang Cerdas Finansial