CENTRALNESIA – Pada awal perdagangan Selasa, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan sebesar 54 poin atau sekitar 0,34 persen, berada di level Rp15.803 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp15.857 per dolar AS. Penguatan ini didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sikap dovish dari Federal Reserve.
Faktor Pendorong Penguatan Rupiah
- Penurunan Imbal Hasil Obligasi AS:
- Imbal hasil obligasi AS turun ke 4,41 persen dari sebelumnya 4,49 persen.
- Penurunan ini mengurangi daya tarik dolar AS dibandingkan aset berisiko lainnya, termasuk mata uang pasar berkembang seperti rupiah.
- Pernyataan Dovish Pejabat The Fed:
- Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menyebutkan kemungkinan penurunan suku bunga tahun depan jika inflasi tetap dalam target.
- Sikap ini memicu ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter, menekan nilai dolar AS.
- Sentimen Pasar Positif:
- Penguatan rupiah mencerminkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi domestik, ditambah dengan dorongan dari fundamental global.
Proyeksi Hari Ini
Analis memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp15.800–Rp15.900 per dolar AS, dengan peluang penguatan lebih lanjut jika sentimen dovish The Fed berlanjut dan imbal hasil obligasi AS tetap rendah.
Implikasi bagi Ekonomi Domestik
- Daya Beli yang Lebih Stabil:
- Penguatan rupiah dapat membantu menjaga harga barang impor, termasuk bahan baku, sehingga mendukung stabilitas inflasi domestik.
- Sentimen Positif di Pasar Keuangan:
- Nilai tukar yang lebih kuat dapat menarik arus modal asing, khususnya ke pasar obligasi dan saham Indonesia.
- Dukungan bagi Kebijakan Moneter:
- Bank Indonesia dapat lebih fleksibel dalam mempertahankan suku bunga jika tekanan pada rupiah berkurang.
Namun, pergerakan rupiah masih perlu diwaspadai, terutama terkait perkembangan data ekonomi AS dan kebijakan Federal Reserve mendatang.
More Stories
OCBC dan Tokocrypto Hadirkan Solusi Inovatif untuk Optimalkan Potensi Besar Aset Kripto di Indonesia
OJK Panggil Anak Perusahaan KoinWorks Akibat Gagal Bayar
137 Bank Ditutup, Faktor-Faktor yang Membuat BPR di Indonesia Rentan Bangkrut