CENTRALNESIA – Kinerja industri jasa keuangan Indonesia pada triwulan III-2024 menunjukkan pertumbuhan yang solid di berbagai sektor, mencerminkan kondisi yang kondusif dan optimisme terhadap perkembangan ekonomi nasional. Berikut adalah rincian kinerja berdasarkan laporan OJK:
1. Pasar Modal
- Penghimpunan dana sepanjang tahun hingga akhir September 2024 mencapai Rp159,51 triliun.
- Angka ini menandakan tingginya aktivitas di pasar modal, baik dari segi penawaran umum saham maupun surat utang.
2. Perbankan
- Pertumbuhan Kredit: Kredit perbankan tumbuh 10,85% dengan total penyaluran mencapai Rp7.579 triliun.
- Dana Pihak Ketiga (DPK): Tumbuh 7,04% menjadi Rp8.721 triliun, menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap sektor perbankan.
3. Industri Keuangan Non-Bank
- Asuransi Komersial: Premi asuransi tumbuh 5,77% menjadi Rp245,42 triliun, mengindikasikan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap proteksi keuangan.
- Dana Pensiun: Total aset meningkat 10,1% menjadi Rp1.500,06 triliun, didorong oleh manajemen investasi yang positif.
- Perusahaan Pembiayaan:
- Piutang meningkat 9,39% menjadi Rp501,78 triliun.
- Non-Performing Financing (NPF) gross tercatat rendah di 2,62%, dengan gearing ratio 2,32 kali.
4. Fintech dan Teknologi Keuangan
- P2P Online Lending:
- Outstanding pembiayaan naik signifikan 33,7% menjadi Rp74,48 triliun.
- Tingkat Wanprestasi 90 Hari (TWP90) terjaga di 2,38%, menunjukkan risiko kredit yang relatif terkendali.
- Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK):
- OJK mencatat keberadaan enam penyelenggara ITSK, yang terdiri dari dua penyelenggara innovative credit scoring dan empat agregator.
- Enam penyelenggara ini telah bermitra dengan 217 lembaga jasa keuangan, menunjukkan integrasi teknologi dalam industri keuangan semakin luas.
Kesimpulan
Kinerja sektor jasa keuangan Indonesia di triwulan III-2024 mencerminkan pertumbuhan yang stabil dan sehat, didukung oleh:
- Peningkatan aktivitas pasar modal.
- Pertumbuhan kredit perbankan yang solid.
- Kinerja positif di asuransi, dana pensiun, dan perusahaan pembiayaan.
- Perkembangan signifikan di sektor fintech dan teknologi keuangan.
Hasil ini mencerminkan dukungan regulasi yang kuat dari OJK dan optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia, meskipun tetap harus mewaspadai tantangan global.
More Stories
OCBC dan Tokocrypto Hadirkan Solusi Inovatif untuk Optimalkan Potensi Besar Aset Kripto di Indonesia
OJK Panggil Anak Perusahaan KoinWorks Akibat Gagal Bayar
137 Bank Ditutup, Faktor-Faktor yang Membuat BPR di Indonesia Rentan Bangkrut