CENTRALNESIA – Nilai tukar rupiah menunjukkan penguatan terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, mencerminkan optimisme pasar menjelang keputusan kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) untuk November 2024. Rupiah menguat sebesar 17 poin (0,11%) menjadi Rp15.857 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya di Rp15.874 per dolar AS.
Faktor Utama Penguatan Rupiah
- Antisipasi Keputusan Suku Bunga BI
- Pasar sedang mencermati kebijakan suku bunga BI yang dijadwalkan diumumkan pada Rabu mendatang.
- Bank Indonesia diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 6%, seperti yang diputuskan pada Oktober 2024. Hal ini memberi stabilitas di tengah volatilitas global.
- Fokus pada Stabilitas Nilai Tukar
- Ketegangan geopolitik di Timur Tengah membuat BI tetap fokus pada stabilitas nilai tukar rupiah. Dalam situasi ini, keputusan untuk tidak menurunkan suku bunga pada bulan lalu memberikan kepercayaan pasar terhadap upaya stabilisasi rupiah.
- Optimisme terhadap Ruang Penurunan Suku Bunga
- Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut ruang untuk penurunan suku bunga tetap terbuka, tergantung pada prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi. Pernyataan ini menambah sentimen positif karena pasar berharap pada kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Penguatan Kurs JISDOR
- Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) juga mencatat penguatan, naik ke Rp15.848 per dolar AS dari Rp15.888 per dolar AS sebelumnya. Ini menunjukkan stabilitas nilai tukar di pasar interbank.
Dinamika Global dan Domestik
- Global: Ketidakpastian di pasar keuangan global akibat konflik geopolitik dan kebijakan bank sentral utama, seperti Federal Reserve AS, memberikan tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
- Domestik: Kebijakan moneter yang proaktif dan stabilitas inflasi menjadi faktor domestik yang mendukung penguatan mata uang.
Prospek ke Depan
Keputusan suku bunga BI pada Rabu mendatang akan menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pergerakan rupiah lebih lanjut. Dengan prospek inflasi yang terjaga dan kebijakan stabilisasi nilai tukar yang efektif, penguatan rupiah memiliki peluang untuk berlanjut, meskipun tetap harus waspada terhadap dinamika eksternal.
More Stories
OCBC dan Tokocrypto Hadirkan Solusi Inovatif untuk Optimalkan Potensi Besar Aset Kripto di Indonesia
OJK Panggil Anak Perusahaan KoinWorks Akibat Gagal Bayar
137 Bank Ditutup, Faktor-Faktor yang Membuat BPR di Indonesia Rentan Bangkrut