KAI Sumut siapkan AMUS antisipasi tingginya curah hujan

CENTRALNESIA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional I Sumatera Utara (Divre I Sumut) telah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi gangguan operasional akibat tingginya curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Upaya ini menitikberatkan pada aspek keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api.

Langkah Strategis yang Dilakukan

1. Penyediaan Alat Material Untuk Siaga (AMUS)

• Jenis Material: Batu balas/kricak, bantalan rel, plat sambung, pasir, karung, dan lainnya.
• Lokasi Penempatan: Stasiun-stasiun strategis seperti Medan, Pulubrayan, Binjai, Perbaungan, Tebing Tinggi, Sei Bejangkar, dan Rantau Prapat.

1. Pemetaan Daerah Rawan

• Terdapat tujuh wilayah pantauan khusus di Divre I Sumut, seperti:
  • KM 19+600 hingga KM 20+300 (Labuan – Belawan).
  • KM 8+700 hingga KM 9+000 (Tebing Tinggi – Bajalinggei).
  • KM 65+500 hingga KM 67+550 (Situngir – Pamingke).

1. Perawatan Infrastruktur

• Pengecekan rutin dan intensif terhadap drainase di sepanjang jalur kereta.
• Perkuatan talud untuk mencegah longsor akibat aliran air deras.
• Pemangkasan pohon-pohon besar untuk mencegah tumbang ke arah jalur rel.

1. Pemantauan dan Inspeksi Proaktif

• Cek lintas antarstasiun dengan berjalan kaki dan menggunakan kereta inspeksi khusus.
• Pemeriksaan harian oleh unit terkait.
• Peningkatan frekuensi inspeksi pada musim hujan.

1. Komitmen Keselamatan

• Seluruh langkah di atas sejalan dengan tagline “Safety and Sustainability” yang menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama.

Dengan langkah-langkah mitigasi ini, PT KAI Divre I Sumut memastikan kesiapan infrastruktur, keandalan operasional, dan keselamatan penumpang tetap terjaga meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem. Pemetaan lokasi rawan dan penggunaan material siaga menjadi kunci utama dalam mengantisipasi gangguan perjalanan kereta api.