CENTRALNESIA – Indonesia Investment Authority (INA) dan Granite Asia telah menjalin kemitraan strategis melalui Perjanjian Kerangka Investasi (Investment Framework Agreement/IFA) untuk menginvestasikan 1,2 miliar dolar AS demi mempercepat transformasi digital di Indonesia.
Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, menyatakan bahwa kerjasama ini menekankan komitmen kedua belah pihak dalam memperkuat sektor teknologi di Tanah Air dan menyediakan modal yang diperlukan untuk mendukung integrasi digital di berbagai sektor industri.
“INA dan Granite Asia berencana untuk menginvestasikan hingga 1,2 miliar dolar AS dalam berbagai peluang investasi yang sejalan dengan prioritas strategis masing-masing organisasi,” kata Ridha dalam keterangan pers di Jakarta pada hari Senin.
Investasi ini akan meliputi ekuitas serta solusi modal hibrida, dengan fokus utama pada pelaku usaha di Indonesia dan mereka yang memiliki hubungan dengan Indonesia, baik melalui kegiatan operasional yang telah ada maupun pengenalan teknologi yang bermanfaat bagi pasar domestik dalam jangka panjang.
Pendekatan multi-aset ini memungkinkan INA dan Granite Asia untuk menawarkan solusi pendanaan yang disesuaikan bagi bisnis di berbagai tahap pengembangan, mendorong inovasi, dan memaksimalkan imbal hasil dengan risiko yang terukur bagi para investor.
Dengan memanfaatkan ekuitas dan solusi modal hibrida, kemitraan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan yang melebihi pinjaman bank konvensional, terutama bagi perusahaan berbasis teknologi yang memerlukan fleksibilitas modal, serta bagi bisnis tradisional yang sedang dalam proses transformasi teknologi dan berupaya mencapai pertumbuhan berkelanjutan.
“Keahlian mendalam Granite Asia dalam teknologi dan bisnis berbasis teknologi sejalan dengan prioritas strategis INA untuk mempromosikan inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan di Indonesia. Melalui kerjasama ini, kami dapat memperkenalkan teknologi transformatif ke Indonesia, mendukung transformasi digital di sektor-sektor kunci, dan memperkuat ekosistem teknologi yang lebih luas,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Managing Partner Granite Asia, Jenny Lee, menambahkan bahwa kolaborasi ini membuka peluang untuk menggabungkan keahlian global Granite Asia dalam investasi teknologi dengan wawasan lokal dan visi strategis INA untuk Indonesia.
Dia melihat potensi besar dalam ekonomi dan ekosistem teknologi Indonesia yang berkembang pesat, dan sangat bersemangat untuk bermitra dengan INA dalam mempercepat transformasi ini.
Dengan menggunakan solusi ekuitas dan modal hibrida, Granite Asia berkomitmen untuk menawarkan pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan beragam bisnis di berbagai tahap perjalanan teknologi mereka.
“Bersama, kami akan mendorong inovasi, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, mengoptimalkan nilai jangka panjang untuk perekonomian Indonesia, dan membantu menempatkan negara ini sebagai pemimpin di era teknologi di kawasan,” ujarnya.
Jenny juga menekankan bahwa kolaborasi strategis ini mencerminkan dedikasi INA dalam mendorong inovasi dan digitalisasi melalui kerja sama dengan investor global guna memenuhi kebutuhan permodalan secara berkelanjutan.
Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang INA dan Granite Asia untuk mengoptimalkan potensi ekonomi Indonesia, memastikan bahwa negara ini tetap kompetitif dan siap menghadapi masa depan dalam konteks global yang semakin berfokus pada teknologi.
More Stories
Harga Emas Merosot Drastis Setelah Kemenangan Trump, Investor Alihkan Dana ke Dolar AS!
OJK Perkuat Pengawasan terhadap Kegiatan Usaha Tanpa Izin di Sektor Keuangan
Pertumbuhan Kredit Perbankan di Kaltara Mencapai 9,51%