November 7, 2024

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Rupiah Melemah Akibat Ekspektasi Pemotongan FFR yang Menurun

Rupiah Melemah Akibat Ekspektasi Pemotongan FFR yang Menurun
Illustrasi Penukaran Uang Rupiah ke US Dollar

CENTRALNESIA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa tercatat melemah, ditutup pada posisi Rp15.771 per dolar AS, turun 47 poin atau 0,30 persen dibandingkan nilai sebelumnya di Rp15.724 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini dipengaruhi oleh turunnya ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga agresif oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed, dalam kebijakan suku bunga Fed Funds Rate (FFR).

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa ekonomi AS tetap solid. Hal ini berdampak pada ekspektasi pasar yang menilai The Fed akan cenderung lebih hati-hati dalam menurunkan suku bunga di tahun 2025. Berdasarkan data FedWatchTool, ekspektasi penurunan suku bunga kini hanya sebesar 75 basis poin, di bawah target sebelumnya yang diperkirakan mencapai 100 basis poin pada pertemuan The Fed September 2024.

Selain pengaruh data ekonomi AS, ketidakpastian politik di Jepang turut memberi tekanan pada nilai tukar rupiah. Pada pemilu Jepang yang berlangsung pada 27 Oktober 2024, partai yang saat ini berkuasa gagal meraih suara mayoritas di parlemen, sehingga menciptakan ketidakpastian politik dan ekonomi lebih lanjut.

Data Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) dari Bank Indonesia mencatat rupiah pada Selasa berada di level Rp15.760 per dolar AS, turun dari sebelumnya Rp15.729 per dolar AS.