CENTRALNESIA – Teknologi Generative AI (GenAI) semakin berkembang di Indonesia dan memberikan dampak signifikan terhadap dunia kerja. Laporan terbaru dari Jobstreet by SEEK, berjudul “Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition,” mengungkapkan bagaimana teknologi ini memengaruhi preferensi karier dan cara kerja di era digital yang terus berubah. Survei ini melibatkan lebih dari 150.000 responden dari 180 negara, termasuk 19.154 pekerja Indonesia, dan menunjukkan tingkat adopsi GenAI yang tinggi di kalangan pekerja Indonesia.
Menurut laporan tersebut, 38 persen pekerja di Indonesia menggunakan GenAI setiap bulan, hampir setara dengan rata-rata global sebesar 39 persen. Sawitri, Country Head of Marketing Jobstreet by SEEK, menyatakan bahwa tren ini menunjukkan potensi besar Indonesia dalam mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam rutinitas kerja profesional. Ia menjelaskan, “Sekitar 53 persen responden merasa GenAI membantu menghemat waktu, sementara 47 persen menyatakan bahwa teknologi ini penting dalam memenuhi deadline.”
Pekerja Indonesia memanfaatkan GenAI untuk berbagai aktivitas produktif, antara lain:
- 41 persen menggunakan AI untuk studi dan riset.
- 41 persen untuk tugas kreatif seperti menulis.
- 37 persen untuk tugas administratif.
GenAI juga berperan dalam pengembangan keterampilan, dengan 48 persen responden menggunakannya untuk pembelajaran keterampilan baru, 46 persen untuk pengetahuan umum, dan 36 persen untuk menerjemahkan bahasa. Peningkatan keterampilan digital ini sejalan dengan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial, mendukung pengembangan sumber daya manusia dan meningkatkan produktivitas tenaga kerja menuju Visi Indonesia Emas 2045.
Laporan Jobstreet juga mencatat adanya tiga profil utama pengguna GenAI di Indonesia:
- 18 persen pekerja di bidang teknologi menggunakan GenAI sebagai “rekan kerja.”
- 7 persen di sektor pemasaran dan media berperan sebagai “GenAI Expert,” yang meninjau hasil AI dan melakukan penyesuaian.
- 7 persen pekerja di bidang administrasi sebagai “GenAI Taskmaster,” yang menggunakan GenAI untuk mengelola tugas rutin.
Gerakan #NextMillionJobs
Dalam rangka meningkatkan adopsi AI, Jobstreet meluncurkan gerakan #NextMillionJobs, bertujuan menciptakan satu juta lowongan pekerjaan baru dalam satu tahun di Indonesia. Gerakan ini tidak hanya fokus pada penambahan lapangan kerja, tetapi juga berupaya memperkuat keterampilan pencari kerja agar lebih siap bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.
Sawitri mengungkapkan bahwa meskipun tantangan dalam penerapan GenAI di Indonesia masih ada, terutama dalam hal pelatihan terstruktur dan akses sumber daya, hampir setengah dari pekerja Indonesia aktif memodifikasi output GenAI. “Ini menunjukkan tingkat kemandirian dan kepercayaan diri yang tinggi. Mereka tidak hanya menerima output AI secara pasif, tetapi juga aktif mengolah dan menyempurnakannya,” jelasnya.
Laporan ini merekomendasikan sejumlah strategi bagi perusahaan untuk memaksimalkan manfaat GenAI, termasuk pengembangan keterampilan pekerja. Dengan demikian, GenAI tidak hanya meningkatkan efektivitas dan produktivitas pekerja, tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang dinamis.
More Stories
Kesempatan Kerja di BUMN PT MUM Surabaya, Pelamar Usia 35 Tahun Dipersilakan Mendaftar
Alumni Sepa PK TNI yang Capai Pangkat Letnan Jenderal dan Dua Kali Bertugas sebagai Dokter Kepresidenan
Tes Kesehatan CPNS 2024: Berikut Prosedur Lengkapnya