
CENTRALNESIA – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali menggelar pagelaran busana Wastra Citta Jagadhita sebagai upaya mendorong kain tenun tradisional Bali, atau yang dikenal dengan wastra, menjadi tren mode di tahun 2025.
“Melalui pagelaran ini, kami berharap masyarakat semakin mencintai busana berbahan kain tenun tradisional Bali,” ujar Pj Ketua Dekranasda Bali, Ida Mahendra Jaya, dalam keterangan di Denpasar pada Sabtu.
Kolaborasi Desainer Muda Bali
Pagelaran ini menampilkan 139 koleksi busana berbahan wastra, hasil rancangan 13 desainer muda Bali. Selain menjadi ajang pelestarian budaya, acara ini juga bertujuan mempromosikan warisan kain tradisional Bali sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya Indonesia.
“Kegiatan ini bukan hanya untuk melestarikan, tetapi juga mempromosikan kain tradisional Bali sebagai warisan budaya yang sangat bernilai,” kata Ida Mahendra.
Dukungan Pemerintah Daerah
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya, memberikan dukungannya terhadap langkah Dekranasda dalam memajukan fesyen lokal berbasis kain tradisional. Menurutnya, menggelar pagelaran di awal tahun adalah langkah strategis untuk memulai tren mode berbasis wastra di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
“Saya yakin kreativitas para desainer kita ini dapat menciptakan tren mode yang meluas, bahkan hingga tingkat global,” ungkap Mahendra Jaya.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk menjaga, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya Bali, termasuk kain tenun tradisional.
Komitmen Pemimpin Bali untuk Pelestarian Budaya
Pagelaran ini turut dihadiri oleh Gubernur Bali Terpilih, Wayan Koster, yang dinilai memiliki komitmen serupa dalam pelestarian budaya Bali.
“Saya percaya Bali akan semakin luar biasa di bawah kepemimpinan beliau, dengan budaya Bali yang tetap terjaga dan semakin dihargai,” kata Mahendra Jaya.
Dampak pada Industri Fesyen Lokal
Acara ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kain tradisional Bali tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi industri kreatif lokal. Kain wastra Bali dipandang sebagai potensi besar dalam memperkuat identitas budaya sekaligus menjadi sumber kesejahteraan bagi para pengrajin dan desainer lokal.
Dengan pagelaran ini, kain tradisional Bali berpeluang semakin eksis dalam industri fesyen di tingkat nasional dan internasional.
More Stories
Efisiensi Anggaran Pemerintah Harus Dimitigasi untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
KKP Dorong PT Garam Tingkatkan Produksi Menuju Swasembada Garam 2027
Persaingan Likuiditas Perbankan Kian Ketat, Bank Mandiri Soroti Tantangan Penghimpunan Dana