February 7, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Mata Uang Won Korea Anjlok Akibat Pengumuman Darurat Militer

CENTRALNESIA – Nilai tukar Won Korea Selatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami kejatuhan signifikan setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan status darurat militer, Selasa (3/12/2024). Kebijakan tersebut sempat membuat Won Korea menyentuh level terendah sejak Oktober 2022, yaitu 1.444,93 won per dolar AS.

Beruntung, parlemen Korsel segera menolak dekrit tersebut, yang kemudian mendorong nilai tukar Won kembali menguat pada perdagangan terakhir ke level 1.416,31 won per dolar AS, meskipun masih melemah 0,09% dibandingkan hari sebelumnya.

Dampak Keuangan dan Kritik Kebijakan

CNBC melaporkan, kebijakan darurat militer yang diajukan Presiden Yoon memicu kepanikan di pasar finansial Korsel. Langkah ini dianggap kontroversial, mengingat penerapan darurat militer biasanya terkait otoritas militer atas penduduk sipil dalam kondisi genting. Kebijakan serupa terakhir diterapkan di Korsel pada 1980.

“Keputusan tersebut memicu tekanan besar pada mata uang dan pasar saham Korsel, meski akhirnya ditolak parlemen,” tulis CNBC.

Kritik tajam terhadap kebijakan ini datang dari anggota parlemen oposisi, yang menilai langkah Yoon berlebihan. Kebijakan luar negeri Yoon dikenal agresif, terutama terkait upayanya memperkuat hubungan dengan AS dan Jepang, serta sikap garis keras terhadap Korea Utara.

Dampak pada Pasar Saham dan Dana Investasi

Selain menekan nilai tukar Won, pengumuman darurat militer juga memengaruhi pasar modal Korsel. Beberapa dampak yang tercatat adalah:

  1. MSCI South Korea ETF: Indeks ini sempat anjlok hingga 6,5% di awal perdagangan, sebelum ditutup melemah 1,6% pada Selasa (4/12).
  2. Saham perusahaan besar Korea di AS:
    • Coupang: Turun lebih dari 3%.
    • Posco Holdings: Turun lebih dari 4%.
    • KT Corp: Turun 0,4%.
    • KB Financial: Turun 1,6%.

Penilaian dan Prospek Pasar

Meski situasi mulai stabil, sentimen pasar terhadap kebijakan Presiden Yoon menunjukkan ketidakpastian yang tinggi. Langkah mendadak seperti pengumuman darurat militer dianggap berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi Korsel, salah satu ekonomi terbesar di Asia.

Ke depan, penguatan Won dan stabilitas pasar modal Korsel akan sangat tergantung pada respons pemerintah dalam meredakan kekhawatiran pasar dan memperbaiki sentimen investor global.