February 7, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Pemerintah Targetkan Transaksi Rp 28 Triliun dalam Gelar Harbolnas Sepekan di Tengah Lemahnya Daya Beli

Pemerintah Targetkan Transaksi Rp 28 Triliun dalam Gelar Harbolnas Sepekan di Tengah Lemahnya Daya Beli

CENTRALNESIA – Pemerintah akan mengadakan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 yang berlangsung lebih lama, yaitu sepekan, dari tanggal 10 hingga 16 Desember. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan bahwa target transaksi pada Harbolnas tahun ini diperkirakan mencapai Rp 28 triliun, meningkat sekitar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat Rp 25,7 triliun. Harbolnas 2023 berlangsung selama tiga hari, yakni 10-12 Desember.

Airlangga mengungkapkan bahwa Harbolnas 2024 akan dilaksanakan secara daring di platform e-commerce serta luring di retail, mall, dan pusat perbelanjaan di Indonesia. Salah satu program unggulan adalah “Bina Belanja di Indonesia Aja”, yang akan berlangsung hingga 29 Desember, melibatkan lebih dari 480 UMKM yang menawarkan produk mulai dari makanan dan minuman hingga pakaian.

Selama Harbolnas, akan ada berbagai promosi menarik, termasuk diskon produk dalam negeri dan gratis ongkos kirim untuk pembelian online. Selain itu, akan ada potongan harga 10 persen untuk tiket pesawat domestik dalam travel fair yang digelar dua hari.

Moga Simatupang, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, optimis bahwa target transaksi dapat tercapai meskipun daya beli masyarakat sedang lemah. Sejak pertama kali diadakan pada 2012, nilai transaksi Harbolnas terus meningkat, dari Rp 6-8 triliun pada awal pelaksanaan hingga mencapai Rp 25,7 triliun pada 2023.

Solihin, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), juga optimis terjadi peningkatan omzet meski ada penurunan pada beberapa sektor ritel seperti pakaian dan barang non-pokok. Ia menilai sektor makanan, minuman, dan kebutuhan pokok yang masih banyak dibutuhkan masyarakat akan mendongkrak transaksi, meski ada tantangan pada sektor-sektor lainnya.