
CENTRALNESIA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan bahwa hingga Oktober 2024, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp246,58 triliun dengan 4,27 juta debitur, atau sekitar 88,06 persen dari target penyaluran KUR yang ditetapkan sebesar Rp280 triliun untuk tahun ini.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Ferry Irawan, menyampaikan bahwa meskipun pencapaian KUR pada 2023 belum memenuhi target, ia optimistis bahwa pada 2024, target KUR Rp280 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun.
Ferry juga mengungkapkan bahwa sebanyak 113 persen debitur KUR pada Agustus 2024 merupakan debitur baru, dengan 60 persen di antaranya berasal dari kelompok ekonomi Desil 1-4. Selain itu, pemerintah mendorong proses graduasi, yakni membantu debitur yang telah berkembang untuk mengakses fasilitas pembiayaan komersial atau pindah ke segmen yang lebih tinggi. Pada Mei 2024, sekitar 49 persen debitur KUR sudah berhasil naik kelas ke segmen komersial.
Sektor produksi menjadi fokus utama pemerintah dalam penyaluran KUR, dengan 57 persen dana KUR disalurkan untuk sektor ini hingga 30 September 2024. Dari segi inklusivitas, penerima KUR perempuan mencapai 49 persen, dan penerima KUR di daerah tertinggal (3T) mencatatkan 1,3 persen dari total penyaluran.
Sejak dimulai pada 2015 hingga Oktober 2024, pemerintah mencatatkan outstanding KUR sebesar Rp490 triliun yang telah disalurkan kepada 48,63 juta debitur. Program KUR ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan penyerapan tenaga kerja, dengan rasio 3 orang tenaga kerja per Rp1 juta yang disalurkan. Pemerintah berharap dapat mencapai target penyaluran KUR sebesar Rp280 triliun pada akhir 2024 dan melanjutkan pencapaian ini ke tahun mendatang.
More Stories
Persaingan Likuiditas Perbankan Kian Ketat, Bank Mandiri Soroti Tantangan Penghimpunan Dana
Koreksi Data Kurs Rupiah di Google dan Literasi Ekonomi Digital
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Jambi Mencapai 111% dari Target 2024