February 7, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

The Fed Turunkan Suku Bunga, Dolar AS Terdepresiasi

The Fed Turunkan Suku Bunga, Dolar AS Terdepresiasi

CENTRALNESIA – Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah tercatat mengalami pelemahan, dengan berada di level Rp15.612 pada Jumat pagi (8/11/2024). Ini mencatatkan penurunan sebesar 118 poin (0,75%) dalam perdagangan pagi, di mana dolar AS sempat bergerak pada level tertinggi Rp15.730 dan terendah Rp15.597.

Faktor-Faktor Penyebab Pelemahan Dolar AS

  1. Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed:
  • The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin, menjadi 4,50% – 4,75%. Penurunan ini adalah yang kedua kalinya setelah September 2024, ketika suku bunga dipotong sebesar 50 basis poin. Kebijakan ini menekan dolar AS, karena suku bunga yang lebih rendah membuat dolar kurang menarik bagi investor global.
  1. Kenaikan Cadangan Devisa Indonesia:
  • Bank Indonesia (BI) melaporkan kenaikan cadangan devisa sebesar USD 1,3 miliar, mencapai USD 151,2 miliar pada Oktober 2024. Kenaikan cadangan ini memperkuat sektor eksternal dan mendukung stabilitas makroekonomi Indonesia. Dengan cadangan devisa ini, BI memiliki daya tahan yang cukup untuk mendukung nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi.

Cadangan devisa yang tinggi ini juga mencerminkan kemampuan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan impor selama 6,6 bulan atau 6,4 bulan jika termasuk pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar internasional yang biasanya hanya sekitar 3 bulan impor.

Secara keseluruhan, pelemahan dolar AS ini menguntungkan rupiah, yang diharapkan dapat mempertahankan stabilitasnya di tengah tantangan global.