
CENTRALNESIA – Data indeks harga konsumen (IHK) untuk Oktober 2024, yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), diperkirakan akan menandai akhir dari tren deflasi selama lima bulan berturut-turut di Indonesia. Berdasarkan konsensus ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg, perkiraan nilai tengah inflasi tahun-ke-tahun (YoY) adalah 1,66%, sedikit lebih rendah dari posisi September sebesar 1,84% YoY. Inflasi bulanan (month-to-month/MtM) diproyeksikan mencatat kenaikan kecil sebesar 0,03%, meskipun sejumlah ekonom masih memperkirakan kemungkinan deflasi.
Beberapa faktor memengaruhi perkiraan ini. Misalnya, penurunan harga BBM nonsubsidi menjadi penekan inflasi. Harga pangan yang stabil juga mengurangi potensi dorongan inflasi dari sektor ini. Sebaliknya, kenaikan harga pangan dalam kategori inflasi harga bergejolak, yang terutama mencakup bahan makanan, diperkirakan akan memberikan kontribusi kecil terhadap inflasi bulan ini.
More Stories
Efisiensi Anggaran Pemerintah Harus Dimitigasi untuk Menjaga Pertumbuhan Ekonomi
KKP Dorong PT Garam Tingkatkan Produksi Menuju Swasembada Garam 2027
Persaingan Likuiditas Perbankan Kian Ketat, Bank Mandiri Soroti Tantangan Penghimpunan Dana