February 6, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Garuda Indonesia Group Angkut 77.552 Penumpang di Puncak Natal dan Tahun Baru 2024/2025

Garuda Indonesia Group Angkut 77.552 Penumpang di Puncak Natal dan Tahun Baru 2024/2025

CENTRALNESIA – Garuda Indonesia Group, melalui layanan penerbangan full service Garuda Indonesia dan low-cost carrier (LCC) Citilink, mencatat pergerakan 77.552 penumpang selama periode puncak arus keberangkatan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Peningkatan Jumlah Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, menjelaskan bahwa jumlah penumpang ini mengalami peningkatan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencatat sekitar 71.000 penumpang.

“Peningkatan ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang terus bertumbuh dalam memanfaatkan moda transportasi udara, khususnya pada liburan akhir tahun,” ujar Wamildan dalam keterangan tertulisnya.

Jumlah tersebut terbagi atas:

  • Garuda Indonesia: 38.992 penumpang.
  • Citilink: 38.560 penumpang.

Selama periode ini, Garuda Indonesia Group mengoperasikan 482 penerbangan, termasuk 44 penerbangan tambahan (extra flight) untuk mengakomodasi lonjakan permintaan.

Angka Pergerakan di Bandara Soekarno-Hatta

Khusus dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jumlah penumpang yang diterbangkan mencapai 30.261 penumpang, terdiri atas:

  • Garuda Indonesia: 17.728 penumpang.
  • Citilink: 12.533 penumpang.

Data Total Periode Liburan

Sejak 18 Desember hingga 23 Desember 2024, Garuda Indonesia Group telah mengangkut total 435.621 penumpang, dengan rincian:

  • Garuda Indonesia: 214.461 penumpang.
  • Citilink: 221.160 penumpang.

Rute Populer

Rute Domestik:

  • Jakarta–Denpasar.
  • Jakarta–Surabaya.
  • Jakarta–Medan.

Rute Internasional:

  • Jakarta–Singapura.

Rute LCC Citilink:

  • Jakarta–Medan.
  • Jakarta–Surabaya.
  • Jakarta–Denpasar.

Persiapan dan Antisipasi

Garuda Indonesia Group terus meningkatkan kesiapan operasional dengan langkah-langkah berikut:

  1. Ketersediaan Armada: Memastikan pesawat dalam kondisi layak terbang.
  2. Kesiapan Awak Pesawat: Memaksimalkan pelatihan dan alokasi sumber daya.
  3. Penguatan Layanan Ground Handling: Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
  4. Pemantauan Cuaca: Memitigasi potensi ketidaknyamanan akibat kondisi cuaca.

Proyeksi Arus Balik

Garuda Indonesia Group memprediksi puncak arus balik akan terjadi pada Minggu, 5 Januari 2025.

“Jumlah penumpang pada periode arus balik terus bergerak dinamis seiring preferensi pengguna jasa yang cenderung memaksimalkan waktu liburan mereka,” ujar Wamildan.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya Garuda Indonesia Group untuk memastikan layanan yang aman, nyaman, dan sesuai kebutuhan pengguna jasa selama musim liburan.