
CENTRALNESIA – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pandangannya bahwa investasi saham bagi masyarakat kecil pasti berakhir rugi, bahkan menyamakannya dengan perjudian. Menurutnya, hanya mereka yang memiliki modal besar yang bisa meraih keuntungan signifikan dalam pasar saham.
Menanggapi pernyataan tersebut, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik, menegaskan bahwa setiap individu yang berinvestasi di pasar saham memiliki hak yang setara untuk memperoleh deviden dan capital gain, asalkan mereka memiliki pengetahuan yang cukup mengenai saham yang akan dibeli dan dapat menyesuaikannya dengan profil risiko mereka.
Jeffrey juga menyarankan agar para investor membuat keputusan yang rasional dengan tetap memantau kinerja perusahaan yang sahamnya mereka beli, serta menghindari spekulasi yang berlebihan.
“Investasi saham memang harus dilakukan secara rasional. Jangan melakukan spekulasi yang tidak sesuai dengan profil risiko diri,” ujarnya saat diwawancarai oleh detikcom pada Minggu (8/12/2024).
Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) dan Pengamat Pasar Modal, Budi Frensidy, menilai pernyataan Prabowo tentang investasi saham yang hanya menguntungkan bagi orang besar dan mirip dengan perjudian tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, meskipun ada risiko kalah dalam trading jangka pendek, hal itu tidak berlaku secara umum. Banyak orang dari latar belakang sederhana yang berhasil meraih keuntungan besar melalui investasi saham yang bijak.
“Dalam jangka pendek mungkin ada yang kalah jika mereka sering trading, tapi secara keseluruhan ini tidak benar. Banyak yang berhasil menjadi miliuner, bahkan dari pekerjaan seperti staf administrasi bank, karena mereka berinvestasi dengan cara yang baik,” ujarnya.
Budi juga menekankan pentingnya pemahaman dalam mengalokasikan dana untuk saham sesuai dengan profil risiko masing-masing. Ia mendorong BEI untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama mengenai mentalitas yang perlu dimiliki oleh investor, seperti kesabaran, tidak ikut-ikutan tren, dan menghindari rasa serakah atau panik dalam pengambilan keputusan investasi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024, yang disiarkan secara virtual pada Rabu (4/12/2024), menyatakan bahwa saham di bursa efek cenderung merugikan masyarakat kecil. Ia mengatakan, hanya pihak dengan modal besar yang bisa memperoleh keuntungan di pasar saham, sementara masyarakat kecil lebih cenderung mengalami kerugian.
“Kalau main-main saham itu, kalau orang kecil pasti kalah itu, untuk orang kecil itu biasanya saham sama dengan judi itu. Yang menang itu yang bandar besar, yang kuat ya kan,” ujar Prabowo.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan