
CENTRALNESIA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) bekerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor untuk meningkatkan kesadaran akan keselamatan di perlintasan sebidang kereta api, dengan tujuan mengurangi kecelakaan dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai peraturan perlintasan.
“KAI aktif melakukan sosialisasi keselamatan di perlintasan sebidang dengan melibatkan komunitas pecinta kereta api yang tersebar di berbagai Daop/Divre,” ungkap Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
Selain itu, KAI juga menggandeng aparat kepolisian untuk mengadakan sosialisasi serta penegakan hukum dengan melakukan tilang terhadap pelanggar peraturan lalu lintas, guna meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
Anne juga menjelaskan bahwa KAI menjalin kerja sama dengan berbagai pihak terkait, seperti Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Jasa Raharja, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat dalam berbagai forum diskusi.
Kerja sama ini mencakup pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas strategi peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki peran penting dalam keselamatan transportasi.
Selain upaya edukasi masyarakat, KAI juga berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (DJKA Kemenhub) untuk menutup perlintasan sebidang yang dinilai berisiko membahayakan pengguna jalan dan perjalanan kereta api.
Pada periode Januari hingga Oktober 2024, KAI telah menutup 269 titik perlintasan sebidang sebagai langkah pencegahan kecelakaan dan peningkatan keselamatan.
Selama periode yang sama, tercatat 298 kecelakaan di perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun yang tidak dijaga, yang menjadi perhatian utama KAI untuk segera ditangani. Dari total kecelakaan tersebut, 108 terjadi di perlintasan yang dijaga dan 190 di perlintasan yang tidak dijaga, melibatkan 163 kendaraan roda dua dan 135 kendaraan roda empat. Kecelakaan ini menyebabkan 300 korban, dengan 108 orang meninggal dunia, 78 luka berat, dan 114 luka ringan, yang menjadi pendorong utama KAI untuk terus meningkatkan edukasi dan keselamatan di perlintasan kereta api.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan