
CENTRALNESIA – Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, menjalankan Program Kampung Iklim (Proklim) sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan lingkungan.
Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, menyampaikan dalam pernyataan tertulis di Palembang pada Rabu, bahwa atas kontribusinya, Pertamina menerima Penghargaan Apresiasi Pendukung Program Kampung Iklim Kota Palembang dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palembang sebagai bentuk apresiasi atas peran Pertamina dalam mendukung pelaksanaan Proklim di wilayah tersebut.
Tjahyo mengungkapkan, hingga tahun 2024, Pertamina telah mendampingi tujuh lokasi Proklim dengan berbagai inisiatif nyata. Ia juga menambahkan bahwa dalam acara pemberian penghargaan, sebanyak 25 anggota lokal dilantik sebagai bagian dari Komunitas Proklim Sedolor, yang berperan aktif dalam melaksanakan aksi-aksi nyata di tengah masyarakat.
Proklim sendiri merupakan program nasional yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar berperan aktif dalam mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Pertamina menerapkan program ini dengan pendekatan inovatif, seperti pengelolaan sampah, penghijauan, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Selain itu, pembangunan infrastruktur tahan iklim juga menjadi fokus utama dalam program tersebut.
Tjahyo menambahkan bahwa selain meningkatkan kualitas lingkungan, Proklim diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Ia berharap keberhasilan ini bisa menginspirasi perusahaan lain untuk ikut berkontribusi menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang, Akhmad Mustain, memberikan apresiasi kepada Pertamina atas kontribusinya yang signifikan dalam mendukung Proklim di kota tersebut. Ia menegaskan pentingnya kelanjutan kolaborasi ini melalui koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca (GRK), serta mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
“Kerjasama yang solid ini sangat penting untuk menjadikan Palembang tidak hanya sebagai kota yang bersih, tetapi juga ramah lingkungan, guna mencapai ketahanan iklim dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Akhmad.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan