
CENTRALNESIA – Polda Banten telah memberikan bantuan bibit jagung sebanyak 64.875 kilogram (kg) yang akan ditanam di lahan seluas 4,325 hektare di wilayah hukum mereka, sebagai bagian dari peluncuran program Gugas (Gugus Tugas) Polri untuk mendukung ketahanan pangan. Penanaman jagung ini melibatkan kelompok tani binaan Polda Banten di Desa Bulakan, Kecamatan Gunung Kencana, Kabupaten Lebak. Selain bibit jagung, bantuan juga mencakup dua unit combined harvest dan sepuluh unit hand tractor, yang bertujuan untuk meningkatkan hasil panen dan mendukung ketersediaan pangan di daerah tersebut.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menyampaikan bahwa bantuan ini juga melibatkan beberapa kabupaten di wilayah Banten, seperti Kabupaten Pandeglang yang menerima 45.000 kg benih untuk 3.000 hektare, Kabupaten Serang yang mendapat 7.500 kg untuk 500 hektare, serta Kabupaten Lebak yang mendapatkan 2.100 kg untuk 140 hektare. Selain itu, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Giri Mukti di Kecamatan Gunung Kencana menerima 9.525 kg benih untuk 635 hektare, dan LMDH di Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, mendapat 750 kg benih untuk 50 hektare.
Suyudi juga menjelaskan bahwa pembentukan Gugas Polri mendukung ketahanan pangan bertujuan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan, kualitas, dan kemandirian bangsa melalui swasembada pangan di wilayah Polda Banten. Sebelumnya, Kapolda Banten juga mencanangkan program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran), yang bertujuan membuka peluang kerja di sektor pertanian dan memberikan keterampilan bagi masyarakat agar mereka dapat berperan sebagai petani atau pelaku usaha pertanian.
Dalam upaya menciptakan ketahanan pangan, Polda Banten juga mendorong peran serta Bhabinkamtibmas di desa-desa untuk mendukung program Pangan Lestari yang memanfaatkan lahan di rumah, sekolah, pesantren, dan perkantoran. Selain itu, sinergi antara polisi wanita (Polwan) dan kelompok tani diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian lokal dan menciptakan ketersediaan pangan yang berkelanjutan.
Peluncuran program ini dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, seperti Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Karo Penmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnuandiko, serta Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar. Program ini juga mencerminkan keselarasan dengan salah satu program prioritas pemerintah mengenai konsumsi makanan bergizi dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi inklusif.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan