
CENTRALNESIA – Perundingan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) telah mencapai tahap penyelesaian substansi, menandai langkah maju dalam hubungan ekonomi kedua negara. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa masih ada beberapa bagian yang membutuhkan finalisasi sebelum penandatanganan resmi.
Rencana Penandatanganan
- Tanggal: 2 Desember 2024.
- Lokasi: Jakarta, bertepatan dengan kunjungan Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng.
Kesepakatan ini akan menjadi CEPA pertama Indonesia di wilayah Amerika Utara, menciptakan peluang ekonomi baru bagi kedua negara.
Isi Pembahasan dalam Pertemuan Bilateral
Dalam pertemuan bilateral di sela KTT APEC di Lima, Peru, Presiden RI Prabowo Subianto bertemu Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk membahas:
- Peningkatan Perdagangan:
- Sektor pertanian.
- Manufaktur.
- Penguatan rantai pasok global.
- Kerjasama Strategis di Empat Sektor Utama:
- Mineral Kritis (Critical Minerals):
- Mendorong investasi Kanada dalam hilirisasi nikel Indonesia untuk mendukung produksi kendaraan listrik.
- Penciptaan lapangan kerja dan kontribusi terhadap target emisi nol karbon.
- Ketahanan Pangan:
- Kolaborasi di sektor pertanian dan akuakultur.
- Integrasi teknologi dan inovasi untuk mengatasi stunting serta memastikan ketersediaan pangan bergizi.
- Ketahanan Energi:
- Kerjasama penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan kapasitas inovasi energi bersih.
- Komitmen Indonesia mencapai emisi nol karbon pada 2060.
- Potensi investasi hingga 1 triliun dolar AS.
- Pertahanan dan Keamanan:
- Meningkatkan kolaborasi dalam penanggulangan terorisme.
- Dukungan logistik.
- Pengembangan industri pertahanan kedua negara di tengah ketegangan geopolitik.
- Isu Palestina:
- Indonesia mendorong Kanada untuk melanjutkan dukungan finansial bagi Palestina.
- Mengakui kenegaraan Palestina guna mendukung solusi dua negara.
Manfaat ICA-CEPA
Kesepakatan ini diharapkan:
- Membuka pasar baru untuk produk Indonesia di Kanada.
- Memperkuat daya saing sektor industri di kedua negara.
- Mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui kolaborasi inovasi dan teknologi.
Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam memperluas jaringan perdagangan internasional, mendiversifikasi pasar ekspor, dan meningkatkan investasi strategis di sektor-sektor utama.
More Stories
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan
Organda Bali Tolak Wacana Kewajiban KTP Bali bagi Sopir Transportasi Pariwisata dan Daring