February 7, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Komunitas Bali Kembangkan ‘Walking Tour’ di Kawasan Sejarah

Komunitas Bali Kembangkan 'Walking Tour' di Kawasan Sejarah

CENTRALNESIA – Komunitas sosial di Bali, yang dikenal dengan nama Kultara, mengembangkan ide wisata walking tour atau tur jalan kaki untuk menelusuri kawasan bersejarah, dengan tujuan mengenalkan potensi sejarah dan budaya lokal kepada masyarakat, terutama anak-anak. Salah satu pendiri komunitas Kultara, Ariz Maulanasyah, menjelaskan bahwa konsep ini berawal dari pengamatan terhadap kawasan bersejarah di Kota Denpasar, khususnya area Gadjah Mada, yang kaya akan nilai sejarah.

Komunitas ini melakukan kajian mengenai kawasan tersebut dan memutuskan untuk berkolaborasi dengan sekolah dasar, mengajak siswa kelas 1, 2, dan 3 untuk mengikuti tur jalan kaki di Puri Pemecutan, sebuah area kerajaan di Denpasar. Dalam tur ini, anak-anak dapat belajar mengenai transportasi zaman dulu dengan menaiki dokar (kereta yang ditarik kuda), memahami silsilah keluarga puri, serta mengenal potensi wisata dengan cara yang ramah anak. Sebagai bagian dari kegiatan edukasi, anak-anak juga diajak menggambar dan mewarnai untuk membuat poster wisata.

Proyek ini memerlukan waktu persiapan selama 6 bulan, yang mencakup riset tentang tempat-tempat bersejarah dan perencanaan rute yang akan dilalui dalam tur. Selain berjalan kaki, para peserta juga menaiki dokar untuk berkeliling area kerajaan dan kawasan bersejarah Gadjah Mada. Untuk memperkaya pengalaman tur, komunitas ini juga melibatkan storyteller (pendongeng) dari berbagai latar belakang, termasuk guru taman kanak-kanak, yang akan memandu para peserta dan mengisahkan sejarah serta budaya tempat-tempat yang dikunjungi.

Kultara, yang telah hadir sejak 2021, sebelumnya telah mengadakan tur serupa di beberapa objek bersejarah lain di kawasan Gadjah Mada, seperti Lapangan Puputan, Museum Bali dengan tema Perang Puputan, dan Pasar Badung dengan tema perekonomian awal Denpasar. Puri Pemecutan kini menjadi perpanjangan rute tur mereka, yang sebelumnya telah mencakup beberapa lokasi bersejarah lainnya.

Bantuan dari Dinas Pariwisata Denpasar (Dispar) memungkinkan komunitas ini memanfaatkan Puri Pemecutan, yang sebelumnya tertutup untuk umum, sebagai destinasi wisata. Ni Luh Putu Riyastiti, Kepala Dispar Denpasar, mengungkapkan bahwa mereka mendukung program ini dan berencana untuk mengembangkan lebih lanjut wisata edukasi bersejarah di kawasan tersebut. Namun, ia menekankan bahwa penataan kawasan heritage Gadjah Mada perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum rute tur bisa dioptimalkan untuk wisatawan tanpa pemandu.

Dengan adanya dukungan dari Dispar Denpasar dan suksesnya tur-tur sebelumnya, diharapkan walking tour ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisata edukasi di Bali, sekaligus memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat lokal untuk mengembangkan keterampilan di sektor pariwisata.