February 6, 2025

Ekonomi Centralnesia

Berita Ekonomi Indonesia Terbaru Hari ini

Petinggi Lion Air Masuk, Irfan Setiaputra dari Garuda Akan Mengungkapkan Nasibnya pada 15 November 2024

Petinggi Lion Air Masuk, Irfan Setiaputra dari Garuda Akan Mengungkapkan Nasibnya pada 15 November 2024

CENTRALNESIA – Dunia penerbangan Indonesia kembali diwarnai dengan pergantian kepemimpinan di Garuda Indonesia. Isu mengenai Wamildan Tsani Panjaitan, yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) CEO Lion Air, menjadi kandidat kuat untuk menggantikan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia semakin berkembang. Pergantian ini dipandang sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyegarkan jajaran pengurus Garuda dan meningkatkan kinerja perusahaan yang sedang berusaha bangkit dari masa sulit.

Rencana Pergantian Kepemimpinan:

  • Wamildan Tsani Panjaitan, dengan pengalamannya di Lion Air, diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi Garuda Indonesia.
  • Penunjukan Wamildan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 15 November 2024.
  • Selain Wamildan, Prasetio, yang merupakan Chief Financial Officer (CFO) Garuda, juga disebut-sebut sebagai kandidat potensial.

Kondisi Keuangan Garuda Indonesia:

  • Garuda Indonesia tercatat mengalami kerugian bersih sebesar US$131,22 juta (sekitar Rp 2,06 triliun) pada kuartal III 2024, yang mencatatkan peningkatan kerugian sebesar 81,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
  • Namun, pendapatan usaha Garuda Indonesia tumbuh 15% mencapai US$2,56 miliar pada kuartal III 2024, didorong oleh kenaikan pendapatan dari penerbangan berjadwal yang naik 17%, serta peningkatan signifikan dalam angkutan kargo yang tumbuh 36%.

Lion Air Group:

*Lion Air, yang dimiliki oleh pengusaha Rusdi Kirana, merupakan maskapai berbiaya murah yang telah merevolusi dunia penerbangan Indonesia dengan menawarkan tiket lebih murah daripada pesaing. Rusdi Kirana memulai Lion Air pada 1999 dengan modal USD 10 juta dan kini telah berkembang pesat menjadi salah satu maskapai terbesar di Indonesia.

Keputusan pergantian kepemimpinan di Garuda Indonesia ini diharapkan bisa membawa penyegaran dan memperbaiki kinerja maskapai pelat merah tersebut, terutama dalam mengatasi tantangan keuangan yang sedang dihadapinya.