
CENTRALNESIA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Agustus 2024, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang. Angka ini berasal dari total 215,37 juta penduduk yang berada dalam usia kerja dan 152,11 juta yang termasuk dalam angkatan kerja yang belum terserap.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran tersebut mengalami penurunan sebanyak 390 ribu orang jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Jumlah angkatan kerja yang tidak terserap dan berstatus pengangguran saat ini adalah 7,47 juta orang, menurun sekitar 0,39 juta orang dibandingkan Agustus 2023,” kata Amalia dalam konferensi pers pada Selasa (5/11/2024).
Seiring dengan penurunan jumlah pengangguran, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga mengalami penurunan menjadi 4,91% pada Agustus 2024. Ini merupakan angka yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dan sebelum pandemi COVID-19, yaitu Agustus 2019, yang mencapai 5,23%.
“Penurunan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan tahun lalu terjadi pada baik laki-laki maupun perempuan, serta di kawasan perkotaan dan pedesaan,” jelas Amalia.
Amalia juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah orang yang bekerja mencapai 144,64 juta orang, meningkat sebanyak 4,79 juta orang dibandingkan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, terdapat 98,45 juta pekerja penuh, 34,63 juta pekerja paruh waktu, dan 11,56 juta orang setengah pengangguran.
Kenaikan ini menyebabkan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 70,63% pada Agustus 2024, lebih tinggi dibandingkan TPAK yang mencapai 69,48% pada Agustus 2023. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPAK untuk laki-laki lebih tinggi, yaitu 84,66%, dibandingkan dengan TPAK perempuan yang sebesar 56,42%.
“Tiga sektor dengan jumlah tenaga kerja terbanyak adalah pertanian, perdagangan, dan industri pengolahan. Selama periode dari Agustus 2023 hingga Agustus 2024, sektor-sektor tersebut tetap menjadi penyerap tenaga kerja utama,” tutupnya.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan