
CENTRALNESIA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana ekspor prekursor baterai kendaraan listrik (EV) ke perusahaan Tesla, yang dimiliki oleh Elon Musk. Bahlil menyatakan bahwa prekursor ini akan diproduksi di pabrik smelter nikel milik perusahaan Huayou di Kawasan Industri Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. Menurut Bahlil, pabrik Huayou saat ini hampir rampung, dengan target penyelesaian pada November atau paling lambat Desember 2024, dan peresmiannya dijadwalkan segera setelah itu.
Rencana ekspor ini sebelumnya sudah diungkapkan Bahlil pada awal 2024 saat ia masih menjabat sebagai Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Bahlil mengatakan ekspor prekursor ini akan dimulai pada 1 Januari 2025, di mana bahan setengah jadi ini akan memiliki nilai tambah sekitar 60-70%. Prekursor yang diproduksi di Indonesia merupakan bahan utama dalam pembuatan baterai untuk kendaraan listrik, dan ekspor ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan peran Indonesia dalam rantai pasokan global baterai EV.
Ekspor ke Tesla ini mencerminkan tujuan Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global, memanfaatkan sumber daya nikel yang melimpah. Nikel merupakan komponen penting dalam baterai EV, dan dengan mengembangkan industri hulu dan hilirnya, Indonesia bertujuan untuk memperkuat posisinya dalam pasar EV serta menarik investasi asing lebih lanjut di sektor ini.
Selain itu, kerja sama ini juga menunjukkan upaya Indonesia dalam meningkatkan nilai tambah sumber daya alamnya melalui hilirisasi mineral, dengan fokus pada produk setengah jadi dan produk jadi. Rencana ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan peningkatan ekonomi melalui investasi di bidang teknologi dan energi bersih.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan