
CENTRALNESIA – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) kini tengah mempercepat pembangunan dua bendungan besar di Aceh, yaitu Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie dan Bendungan Keureuto di Kabupaten Aceh Utara, sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas irigasi pertanian dan menyediakan suplai air baku serta energi listrik bagi masyarakat lokal.
Bendungan Rukoh yang mulai dibangun pada 2018 memiliki kapasitas tampung 128 juta m³ dan luas genangan mencapai 716,7 hektare. Diproyeksikan untuk mengairi lebih dari 11.000 hektare lahan pertanian, bendungan ini juga mampu mengurangi risiko banjir hingga hampir 90 persen di wilayah Krueng Rukoh. Saat ini, progres pembangunannya hampir selesai, dengan realisasi fisik mencapai lebih dari 96 persen. Proyek ini dikerjakan oleh dua kontraktor besar yang bekerja dalam dua tahap, dengan anggaran total sekitar Rp1,5 triliun.
Sementara itu, Bendungan Keureuto, yang mulai dikerjakan pada 2015, juga dirancang untuk meningkatkan suplai irigasi di wilayah Aceh Utara. Dengan kapasitas mencapai 215,94 juta m³ dan area genangan hampir 900 hektare, bendungan ini akan mendukung irigasi di hampir 9.500 hektare lahan, memasok air baku sebesar 0,5 m³ per detik, serta menghasilkan listrik sebesar 6,34 MW. Progres fisiknya kini mencapai lebih dari 96 persen dan diharapkan dapat berfungsi penuh dalam waktu dekat.
Kementerian PU telah menyatakan komitmen mereka untuk menyelesaikan proyek-proyek ini guna mendukung ketahanan pangan nasional, produktivitas pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
More Stories
BNI Targetkan Pembiayaan Berkelanjutan Rp199,67 Triliun pada 2024 untuk Dukung Ekonomi Hijau
BPK Berkomitmen Periksa Laporan Keuangan WMU Tahun 2024 Sesuai Standar Internasional
Stok Beras Bulog Cabang Rejang Lebong Cukupi Kebutuhan Hingga Empat Bulan Ke Depan